PemainBandarQ Sapariyanto alias Bero seorang pertapa dari Dusun Belimbing, Desa Ngranti, Kec Boyolangu. Diketahui tewas karena terjatuh dari puncak Gunung Budheg bagian utara.
Puncak Utara gunung ini berada di Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kec Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur. Puncak ini diperkirakan ketinggiannya 100meter dari tebing dibawahnya. Jika diukur dari sampai darasr. Ketinggiannya mencapai ratusan meter.
Tebingnya berdiri dengan tegak. Untuk mencapai puncaknya dengan melewati Goa Tritis yang berada di bagian barat.
Keyakinan kematian pertapa ini terlihat dari kondisi tulangnya saat ditemukan. Menurut informasi yang didapatkan dari kepolisian, beberapa tulangnya ditemukan dengan kondisi patah. Diantaranya tulang paha kanan, tulang panggul, tulang lengan bawah, tulang ekor dan tulang iga.
"Kalau dilihat dari tulang yang patah. Pasti dikarenakan jatuh dari ketinggian. Kalau meninggal dalam keadaan normal tulangnya tidak akan patah." Ucap seorang sumber
Sukamdi, masyarakat setempat mengatakan puncak gunung di bagian utara itu pemandangannya sangat bagus, namun sedikit berbahaya. Tempat ini selain berbatasan langsung dengan tebing yang curam, hembusan anginya juga kencang.
Sering sekali kambing warga yang dilepas bebas mencapai puncak ini terjatuh dan mati.
AKP Mustijat Priyambodo selaku Kasat Reskrim Polres Tulungagung menjelaskan sulit untuk memastikan apa yang menyebabkan Bero meninggal. Kesulitan ini dikarenakan kondisinya sekarang hanya menyisahkan tulang.
Bero izin untuk bertapa tanggal 1 Desember 2017 di Gunung Budheg. Bero naik ke ke daerah gunung yang sering dijadikan sebagai kunjungan liburan ini melalui bagian barat yaitu melalui jalur pendakian utama.
Sebelum berangkat dia juga berpesan untuk tidak mencarinya sebelum 40hari. Namun hari Rabu (3/1/2018) pagi seorang pencari rumput menemukan tubuhnya yang hanya tinggal tulang. Bahkan parahnya bbagian kepalanya hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar