Selamat Datang Di Blog PemainBandarQ, Kami Memiliki 7 Macam Permainan Dalam 1 ID dan Kami Membagikan Bonus Setiap Hari Senin

Kamis, 10 Mei 2018

KAPOLRI AKUI RUTAN MAKO BRIMOB TIDAK LAYAK JADI RUTAN BAGI NAPI TERORIS

Hasil gambar untuk KAPOLRI
Berita Nasional , Depok - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui bahwa Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob sudah tak layak digunakan untuk narapidana kasus terorisme. Hal ini mengingat tingkat keamanan di sana yang tidak mendukung.
"Yang menjadi bagian evaluasi dari kami, memang Rutan Brimob ini sebetulnya sudah tak layak untuk menjadi Rutan teroris. Karena ini bukan maximum security," kata Tito di Mako Brimob Depok, Kamis (10/5).
Rutan Mako Brimob memang desain awalnya untuk menampung para penegak hukum dari Kepolisian dan Kejaksaan yang menjadi terpidana. Tujuannya untuk memisahkan para penegak hukum yang bermasalah itu dengan narapidana kriminal lainnya.
Menurut Tito, jika para penegak hukum yang biasa menangkap pelaku kejahatan, kemudian melakukan pidana dan dimasukkan ke dalam rutan yang sama dengan para pelaku kriminal lainnya, mereka pasti akan menjadi korban penganiayaan para tahanan.
"Oleh karena itu, untuk Polri ini dibuatkanlah rutan ini. Kalau ada anggota Polri terlibat pidana, mereka ditahan di sini, semoga tak menjadi korban kekerasan dari mereka penjahat yang sudah ditangkap sebelumnya. Itu sebetulnya," terangnya.
"Namun karena ada dinamika, perlu ada tempat di mana bisa melakukan pemeriksaan, tempat yang paling aman adalah Markas Brimob. Namun, Markas Brimob ini terkurung memang. Rutan ini berada di lingkungan markas, jadi memang enggak bisa ke mana mana. Tapi di dalam enggak layak, bukan didesain dengan maximum security untuk teroris." terang Jendral Tito.
Selain itu, persoalan lainnya adalah Rutan Mako Brimob saat ini sudah kelebihan kapasitas. Rutan yang harusnya diisi oleh 64 narapidana, namun faktanya yang ditahan di sana mencapai 155 orang. "Jadi sangat sumpek sekali," jelas Tito.
Tito mengungkapkan, lima polisi yang gugur dalam kerusuhan tersebut bukanlah dari bagian penindak. Para korban diketahui berdinas di bagian pemberkasan. Dalam bertugas, kelimanya memang dibekali senjata api.
"Itu yang dirampas. Di samping itu ada juga barang bukti senjata yang ditaruh di situ (ruang pemberkasan) untuk ditunjukkan kepada tersangka, itu juga yang dirampas. Selama ini mungkin dianggap enggak ada masalah, sehingga dilaksanakan itu. Sebetulnya ada kelemahan, itu yang dirampas," terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UNGGAH FOTO BUGIL ISTRI ORANG YANG JUGA SELINGKUHANNYA , SEORANG PEMUDA DIBEKUK POLISI

Berita Nasional , Trenggalek - Polisi menangkap seorang duda yang diduga menyebarkan foto asusila kekasihnya melalui media sosial. Tersa...

×
Judul