TEKNOLOGI JUDESA DI TERAPKAN DALAM MENGHUBUNGKAN DUA DESA DI KECAMATAN LEMBOR
Lokasi pembangunan jembatan ini berada sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Labuan Bajo. Jembatan ini menghubungkan Desa Siru dan Desa Wae Wako yang dipisahkan oleh Sungai Wae Laci.
Kehadiran Judesa sudah barang tentu memangkas jarak yang musti ditempuh masyarakat. Bila selama ini mereka menuju Ibu kota Kecamatan harus menempuh jarak 15 km, dengan adanya jembatan ini hanya menjadi 5 km. Judesa juga memudahkan akses para pelajar menuju sekolah dan masyarakat memasarkan hasil pertaniannya.
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Judesa dilakukan oleh Kepala Satker Balai Litbang Penerapan Teknologi Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Budiprastiyo Doelrachman dan Kepala Dinas PU Kabupaten Manggarai Barat Oktavianus Andi Bona. Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan prasasti oleh Kabalitbang Kementerian PUPR Danis Sumadilaga dan Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula.
Jembatan yang dibangun sepanjang 62 meter serta lebar 1,8 meter menelan anggaran Rp 1,5 miliar yang bersumber pada APBN tahun 2017.
Kepala Balitbang Danis H Sumadilaga menambahkan keunggulan Judesa yang membuat teknologi ini sangat pas untuk diterapkan di kawasan terpencil, yaitu fleksibel dan ekonomis. Materialnya merupakan pre-fabrikasi sehingga dapat disiapkan untuk dikirim ke lokasi.
Dengan sistem modular, pembangunan lebih mudah dan waktu pelaksanaan yang lebih singkat. Selain itu dalam pembangunannya juga melibatkan masyarakat setempat.
Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengaku senang teknologi Judesa bisa digunakan mengubungkan dua Desa di Kecamatan Lembor yakni Desa Siru dan Wae Wako. Menurutnya, pembangunan Judesa ini sebagai bukti Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M. Jusuf Kala benar-benar mengimplementasi Nawacita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar