Sederet Fakta Menyayat Hati Razan Al Najjar, Ratapan Sang Ibunda hingga Ucapan Terakhir
![]() |
PemainbandarQ |
Dunia kini tengah berduka, Razan Al Najjar meregang nyawa akibat timah panas sniper Israel.Razan Al Najjar diketahui seorang tenaga medis yang berasal dari Kementerian Kesehatan Palestina.
Menangani pasien luka akibat serangan tentara Israel sudah menjadi tugasnya sehari-hari.Namun wanita berparas cantik itu kini telah tiada.Penelusuran TribunJakarta.com berikut sederet fakta menyayat hati Razan Al Najjar.
1. Ratapan sang Ibunda
Dilansir dari tayangan youtube, ibunda Razan menangis sedih sambil menceritakan perangai sang anak semasa hidupnya.Ia pun lantas menunjukkan senjata yang selama ini digunakan Razan dalam memerangi Israel.Bukan pistol apalagi senapan laras panjang, selama ini, Razan hanya membawa rompi yang selalu dikenakannya dan perban.Itu semua adalah senjata yang selama ini Razan bawa kemana-mana, pun ketika dirinya harus meregang nyawa di tangan sniper jitu Israel.
Dirinya yang sudah mengenakan rompi putih, pertanda tak layak untuk dijadikan target penembakkan nyatanya tetap menjadi sasaran empuk tentara Israel.Berikut adalah curahan hati ibunda Razan mengenai sosok anaknya semasa hidup."Inilah senjata puteriku saat memerangi zionis (memperlihatkan rompi),dan inilah amunisi senjata milik puteri ku (memperlihatkan perban),dan ini ID puteriku yang menunjukkan dia teroris atau bukan,kemana mereka yang selalu berteriak HAM?,Di mana hak asasi manusia ?,
bahkan rompi pun tidak mampu menjamin keselamatannya,
cukup bagiku Allah sebaik-baik pelindungdi mana hak puteriku?,
Puteriku layaknya kupu-kupu cantikSelalu memperhatikan adik-adiknya, selalu membelikan mereka baju lebaran dari uang sakunya
sejak kecil dia selalu peduliIa selalu membeli hadiah untuk adik-adiknya yang masih kecil," kenang ibunda Razan.
2. Ucapan Terakhir Razan Al Najjar
Dalam sebuah kesaksian Rida Najjar yang juga seorang relawan medis, mengaku dia berdiri di samping Razan pasca terjadi penembakan."Ketika kami memasuki pagar untuk mengevakuasi para pengunjuk rasa, Israel menembakkan gas air mata ke arah kami," kata pria 29 tahun, melalui Al Jazeera"Kemudian seorang sniper menembakkan satu tembakan, yang langsung mengenai Razan, Fragmen peluru juga melukai tiga anggota lain dari tim kami."Razan pada mulanya tidak menyadari dia telah ditembak, tetapi kemudian dia mulai menangis, 'Punggungku, punggungku!' dan kemudian dia jatuh ke tanah."Itu sangat jelas dari seragam kami, rompi kami dan tas medis, siapa kami," tambahnya.
"Tidak ada pemrotes lain di sekitar, hanya kami." tutupnya.Sebelum menjadi korban penembakan Razan sempat mengungkapkan apa yang kini dirasakannya sebagai anggota medis.
Menurutnya hal itu adalah tugas dan tanggung jawabnya untuk hadir dalam proses dan membantu korban yang terluka."Tentara Israel berniat untuk menembak sebanyak yang mereka bisa," katanya pada saat itu."Ini gila dan aku akan malu jika aku tidak ada di sana untuk bangsaku." tambahnya melansir dari New York Times.
3. Pemakaman Razan Al Najjar Diiringi Ribuan Orang
Pemakaman Razan Al Najjar, perawat yang tewas ditembaki tentara Israel pada Jumat (1/6/2018) ini diadakan di kota Gaza Khan Younes dengan ribuan pelayat hadir.Pelayat ini datang berbondong-bondong untuk mengambil jenazah dari rumah sakit tempat Razan dan teman-teman medisnya yang lain merawat luka para korban serangan di perbatasan antara Israel dan Gaza Palestina.
Ribuan berteriak takbir ketika jenazah Razan Al Najjar, yang ditutupi dengan bendera Palestina, dibawa dipanggul ke atas sebelum ditempatkan di ambulans.Rompi yang menjadi saksi bisu kekejaman Israel terhadap perempuan 21 tahun ini pun ikut disematkan di atas jenazah Razan.Sontak hal ini pun menuai respek dan keharuan luar biasa bagi para penduduk Palestina.Dilaporkan skynews dan Aljazeera, iring-iringan pemakaman Razan pun berlangsung riuh.
Belasan ambulans, sirene meraung, minibus, mobil, dan sepeda motor melaju di jalan-jalan kota Khan Younes di selatan Gaza.
Ribuan orang berjajar di jalan-jalan, lalu diikuti ketika iring-iringan pemakaman meninggalkan jalanan kota menuju pedesaan tempat Razan akan dimakamkan.Hal ini sebagi sebuah simbolis momen pembangkangan rakyat Palestina yang sudah lama dijajah oleh bangsa Israel.
4. Wanita yang Diduga sebagai Pembunuh Razan Al Najjar Angkat Bicara
Dua hari setelah kematian Razan Al Najjar, sebuah foto perempuan yang diduga menjadi sniper menjadi viral di media sosial.Dalam foto, wanita yang diketahui bernama Rebecca sedang mengangkat senjata laras panjang dan mengenakan pakaian tentara.Fotonya dikolase dan disandingkan dengan foto Razan.
Rebecca (24 tahun) dituding sebagai sniper Israel yang melontarkan peluru panas menembus dada Razan pada Jumat (1/6/2018) lalu.Tuduhan tersebut rupanya dibantah oleh Rebecca.
Kepada The Times of Israel, kemarin Minggu (3/6/2018), ia menyebutkan kalau ia sudah keluar dari kesatuan militer sekitar 2 tahun lalu.Ia juga mengaku tidak pernah menjadi sniper ketika dia berada di Israel Defense Forces (IDF).Rebecca (24) saat ini bekerja untuk program tahun jeda di Israel.Rencananya bulan depan, ia akan mulai mengajar bahasa Inggris untuk pencari suaka Afrika.Rebecca pun syok ketika namanya dan wajahnya disangkut pautkan dengan sniper yang membunuh Razan Al Najjar.Semua akun media sosialnya langsung banyak yang mencaci maki dan juga mengancam.Rebecca awalnya kewalahan dan bingung oleh bombardir kata-kata tersebut di media sosial miliknya.Ia juga ketakutan oleh pesan-pesan yang mengancam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar