PemainBandarQ Jumlah korban yang mengalami keracunan gudeg nangka di Sukabumi, Jabar bertambah menjadi 16orang. 12 orang korban ini sedang menjalani perawatan dan 4 korban lainnya sudah diperbolehkan untuk pulang.
Informasi yang diketahui dari tim medis RS Bhayangkara Setukpa, Dokter Ryan Sarbini ketika para pasien datang mereka mengalami mual, dehidrasi, shock dan muntah-muntah. Pemberian cairan dan obat-obatan pun segera dilakukan.
"Kondisi para pasien ini sekarang sudah mulai membaik. Racun dalam tubuh mereka sudah ditangani. Pasien yang sudah diberikan izin pulang masih berstatus rawat jalan." Ucap Ryan di ruang Matahari, RS Bhayangkara Setukpa, Sabtu(30/12).
Ryan menjelaskan pemicu keracunan yang disebabkan dari gudeg nangka yang dimakan warga ramai-ramai. Gudeg itu menggunakan santan kemasan yang diduga menjadi penyebab keracunan warga.
"Warga botram, gudeg nangka itu dimakan bersama-sama. Gudeg nangka menggunakan santan yang dibeli dari salah satu warung. Sample santan ini sudah dibawa ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan pengecekan." Tambah Ryan
Tidak hanya memberikan penanganan medis, dokter juga memberikan pembelajaran untuk warga agar tidak memakai bahan-bahan yang tidak teruji kualitasnya.
"Kita juga memberikan pembelajaran untuk warga supaya tidak memakai bumbu atau bahan masakan kemasan yang tidak teruji kualitasnya. Setelah itu kami juga memantau guna mengantisipasi adanya korban lain." Ucap Ryan
Sebelumnya diberitakan, belasan warga kampung Pasirhuni, Sukabumi mengalami keracunan setelah mengikuti acara makan gudeg bersama yang biasanya dinamakan botram. Warga mulai merasa keracunan satu hari setelah memakan gudeg itu.
"Mereka memakan gudeg nangka yang disediakan saat acara botram. Setelah satu hari tepatnya sore tadi satu persatu warga merasakan mual, pusing dan muntah-muntah. Sampai ada yang tidak sadarkan diri.Ucap Ismail Wahyudi, Relawan BPBD Kecamatan Cisaat, Jum'at(29/12).


Tidak ada komentar:
Posting Komentar